Selasa 23 Jul 2013 15:17 WIB

Warga 'Naik Haji Empat Kali' Terima BLSM

Warga berunjuk rasa menuntut pengawasan penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Warga berunjuk rasa menuntut pengawasan penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Seorang warga, yang kaya dan telah menunaikan ibadah haji sebanyak empat kali, masih terdata menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Fakta adanya warga kaya dan telah menunaikan ibadah haji sebanyak empat kali serta masih menerima BLSM itu terungkap dalam dialog interaktif antara perwakilan warga dan tokoh masyarakat di dua kecamatan yakni Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Galis.

"Ini jelas-jelas menunjukkan bahwa data penerima bantuan memang banyak yang tidak valid dan perlu direvisi oleh pemerintah pusat," kata Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, Selasa.

Syafii menjelaskan banyaknya penerima bantuan yang tidak sesuai ketentuan. Tidak hanya terjadi di satu kecamatan saja, tetapi hampir merata di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Selain orang kaya, warga yang telah meninggal dunia juga ada yang terdata sebagai penerima bantuan. Seperti yang terjadi di Dusun Daporah, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan. Sahri, warga Dusun Daporah yang meninggal dunia beberapa bulan lalu, masih terdata sebagai penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

Jumlah penerima BLSM di Kabupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS. Jumlah terbanyak di Kecamatan Batumarmar sebanyak 13. 634 RTS dan Kecamatan Proppo sebanyak 10. 974 RTS.

Lalu Kecamatan Waru, Pegantenan, dan Palengaan dengan alokasi lebih dari 8 ribu RTS. Sedangkan, jumlah penerima bantuan paling sedikit ialah Kecamatan Galis yakni sebanyak 2.111 RTS.

Syafii memperkirakan hanya sekitar 60 persen saja yang tepat sasaran. Sedang, sekitar 40 sisanya salah sasaran.

"Oleh karenanya, kami mengambil kebijakan sementara ini memperbolehkan aparat desa mengalihkan bantuan apabila memang ditemukan adanya bantuan yang tidak tepat sasaran," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement