REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLKI) Sumatera Barat mengimbau masyarakat tidak mudah tergiur praktik diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan menjelang Lebaran 2013.
"Meski di Sumbar belum ada temuan YLKI, terhadap permainan diskon ini, kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap praktik kecurangan potongan harga tersebut, agar tidak merugikan konsumen," kata Ketua YLKI Sumbar Dahnil Aswad di Padang, Senin (23/7).
Dia menyatakan, masyarakat harus cerdas dalam berbelanja apalagi menyambut hari-hari besar sehingga tidak terkecoh oleh tawaran potongan harga dari pedagang yang menggiurkan.
Hal tersebut disampaikan YLKI terkait kebiasaan masyarakat menjelang hari-hari besar keagamaan, yang cenderung membeli segala sesuatu untuk kebutuhan merayakan hari besar tersebut, dan salah satu pilihan adalah barang-barang yang didiskon oleh para pedagang.
Menurutnya, pada praktiknya terkadang pengusaha menjual barang-barang yang didiskon tersebut, kerena kualitas yang tidak sesuai dengan barang aslinya atau sekarang lebih dikenal dengan kata-kata KW, sebab itu masyarakat harus jeli dan teliti.
Selain itu, juga ada praktik menaikan terlebih dahulu harga, kemudian baru memberikan potongan-potongan sehingga sebenarnya masyarakat tetap membeli dengan harga suatu produk tanpa diskon sehingga hal itu membuat masyarakat kecolongan.
"Masyarakat diminta untuk tidak langsung membeli produk yang ada potongan harganya, mereka perlu membandingkannya dengan tempat lain yang tidak memberlakukan sistem potongan harga, apakah memang harga diskon tersebut di bawah harga pasar, ini perlu dilakukan masyarakat agar tidak tertipu dengan embel-embel diskon," ujarnya.