Selasa 23 Jul 2013 02:12 WIB

Data Pemilih dari Pemerintah Buruk

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
 Ketua KPU Husni Kamil Manik, meluncurkan daftar pemilih sementara secara online melalui website KPU, di Jakarta, Selasa (16/7).     (Republika/Adhi Wicaksono)
Ketua KPU Husni Kamil Manik, meluncurkan daftar pemilih sementara secara online melalui website KPU, di Jakarta, Selasa (16/7). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Kurniawan Zein mengatakan, selisih yang sangat besar antara DPS Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan DP4 Kemendagri menunjukkan buruknya kualitas data awal dari pemerintah. "Kualitas DP4 buruk, buktinya selisih sangat jauh dengan DPS. DPS kan data paling riil di lapangan," kata Kurniawan, Senin (22/7).

Kurniawan menilai jika memang terdapat perbedaan jumlah antara PD4 dan DPS harusnya tidak begitu besar. Lagi pula, bila memang DP4 merupakan data yang digunakan untuk perekaman KTP elektronik, harusnya tidak akan terdapat perbedaan kentara. "Kalau sudah capai tiga jutaan itu sudah besar sekali. Artinya data kemendagri harus dilihat kembali," tambahnya.

Menurutnya, KPU sesuai amanat undang-undang harus menggunakan data pemerintah sebagai dasar dalam pemutakhiran data. Untuk memperbaiki kualitas DPS, menurutnya harus segera dilakukan koordinasi antara KPU dan Kemendagri untuk melakukan sinkronisasi data.

Diketahui, rekapitulasi manual daftar pemilih sementara dari 33 provinsi yang dilakukan KPU menunjukkan angka pemilih berjumlah 187.285.378. Jumlah tersebut memiliki selisih cukup banyak dibanding DP4 dari Kemendagri, mencapai 3.127.755 jiwa. DP4 Kemendagri yang diterima KPU sebanyak 190.411.133 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement