REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mendesak PT Jasa Marga dan pengelola tol di Pulau Jawa untuk menyelesaikan perbaikan H-7 lebaran. Yudi menilai hingga saat ini masih banyak perbaikan jalan tol yang belum selesai. "Imbasnya terjadi kemacetan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (22/7).
Yudi mencontohkan, jalan Tol Merak-Jakarta, Cikampek dan KM 126 Purbaleunyi serta beberapa titik rest area masih belum selesai perbaikannya. Padahal, perbaikan mutlak dilakukan sebagai pemenuhan standar pelayanan mininum (SPM) jalan tol. Masyarakat tidak boleh dirugikan karena pelayanan jalan tol sesuai SPM merupakan hak konsumen. "Mereka membayar dan bisa menuntut," katanya.
Data yang dihimpun Yudi di Provinsi Banten, ruas jalan tol Tangerang-Merak, tepatnya di KM 57 arah Jakarta, masih dilakukan pengaspalan. Begitu juga di ruas Balaraja-Cikupa. Sementara ruas jalan tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta yang ambles di KM 47 sudah sebulan ini dalam perbaikan. "Namun perbaikan ini menimbulkan macet dari arah Bandung hingga lima kilometer."
Di jalur utama Pantura (Pantai Utara), mulai dari Cikampek-Cirebon, Jawa Barat masih banyak terdapat jalan rusak. Kerusakan parah terdapat di hampir dua kilometer sepanjang jalan di kawasan Pemanukan, Indramayu.
Selain berlubang juga banyak jalan yang bergelombang sehingga cukup membahayakan pengendara kendaraan bermotor. Beberapa titik kondisi jalan rusak sudah mulai terasa selepas pintu keluar tol Cikampek hingga memasuki kawasan Karawang. Memasuki kawasan Sukamandi, Subang baru tampak di beberapa titik jalan rusak yang sedang diperbaiki dengan betonisasi yang hanya satu jalur saja digunakan sehingga menimbulkan kemacetan.
Memasuki perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, atau di sekitar Losari hingga Brebes, jalanan kembali terlihat rusak. Malahan, Brebes menjadi kota dengan jalanan rusak terparah di antara kota-kota yang dilewati sebelumnya.