REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jasa penukaran uang baru mulai marak di Kota Padang meski lebaran masih sekitar dua pekan lagi. Pantauan di lapangan, Senin (22/7), nampak sejumlah orang terlihat menawarkan uang pecahan Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 di kawasan jembatan Siti Nurbaya, Padang.
Yetti (29), salah seorang penyedia jasa penukaran uang di Jalan Batang Arau mengatakan keutungn dari bisnis tresebut senilai Rp 10 ribu dari setiap kelipatan Rp 100 ribu. "Untuk mendapatkan uang baru ini harus antre dulu di bank, jadi untuk uang capek antre lah," katanya.
Warga Jalan Hiligoo Kota Padang ini mengatakan jasa penukaran uang ini baru dilakoninya sejak tahun 2010. Bisnis tersebut dijalankan sekitar dua pekan menjelang masuknya Idul Fitri. "Untungnya lumayan, tahun sebelumnya bisa Rp100 - 200 ribu dalam sehari saat mendekati lebaran," katanya.
Anjang (45) penyedia jasa tukar uang lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Dengan hanya duduk di tepi jalan sambil menunjukkan uang baru kepada setiap warga yang melintas baik dengan kendaraan atau jalan kaki dirinya bisa memperoleh penghasilan tambahan.
"Hasilnya nanti dipakai untuk kebutuhan Lebaran keluarga," katanya dan menambahkan, sebagian modal yang dipakai merupakan hasil pinjaman dari orang yang lebih mampu di sekitar tempat tinggalnya.
Pada tahun ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VIII Padang menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 1,52 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatra Barat selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1434 Hijriah. Kepala Perwakilan BI Wilayah VIII Padang Mahdi Mahmudy mengatakan, kebutuhan uang tunai itu digunakan untuk pembayaran gaji ke-13 PNS dan TNI/Polri, pembayaran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) serta untuk kebutuhaan Ramadhan dan libur lebaran.
"Uang yang disediakan adalah pecahan dari Rp 100 ribu, Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu dengan total Rp 1,32 triliun, dan Rp 10 ribu ke bawah sebanyak Rp 204 miliar," katanya.