Senin 22 Jul 2013 10:02 WIB

Merapi Bergemuruh, Warga Lereng Merapi Mengungsi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Gunung Merapi
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ss/ama/13
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ratusan warga lereng Gunung Merapi mengungsi ke kantor desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Mereka mengungsi lantaran mendengar suara gemuruh Gunung Merapi pada pukul 04.00 pagi.

Warga yang mengungsi tersebut berasal dari desa Kalitengah Kidul dan Kalitengah Lor yang merupakan kawasan rawan bencana. Tukijo, warga sekitar, mengaku mendengar suara gemuruh gunung Merapi usai melakukan sahur.

"Waktu sahur itu terdengar suara gemuruh keras dari gunung. Warga langsung mengungsi sendiri menggunakan sepeda motor," katanya, Senin (22/7). Menurutnya, sebagian warga dari dua desa tersebut langsung melarikan diri ke balai desa setempat.

Tak lama kemudian, hujan abu vulkanik dan bau belerang muncul. Namun, sekitar pukul 06.00 WIB sebagian warga telah meninggalkan tempat pengungsian. Sementara itu, Sumarni, warga desa Kalitengah Kidul mengaku panik ketika terdengar suara gemuruh dari gunung.

Menurutnya, ia panik lanataran suara gemuruh tersebut terdengar lebih keras dari aktivitas Gunung Merapi pada 2010. "Saya waktu 2010 mendengar juga suara gemuruh tapi sudah mengungsi. Sekarang masih di rumah dan mendengar suara gemuruh jadi panik," katanya.

Seketika itu juga, ia membawa keluarganya mengungsi ke balaidesa menggunakan sepeda motor. Hal tersebut juga dilakukan oleh beberapa warga lainnya.

Jamin, Kepala Dusun Kalitengah Kidul, mengatakan terdapat 329 warga di desanya. Namun, hanya sebagian warga saja yang mengungsi. "Yang lainnya berjaga-jaga di sekitar. Kami tidak bisa melihat aktivitas gunung karena tertutup kabut," jelasnya.

Menurutnya, warga di kampungnya banyak yang panik lantaran masih trauma dengan erupsi merapi beberapa tahun lalu. Berdasarkan pantauan, abu vulkanik Gunung Merapi terasa hingga wilayah Godean dan Gamping, Sleman pada pagi hari. Sedangkan, hingga saat ini bau belerang masih terasa di desa Kalitengah Kidul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement