Ahad 21 Jul 2013 23:38 WIB

BPBD Lebak Berlakukan Siaga Banjir dan Longsor

Banjir (ilustrasi)
Foto: rri.co.id
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memberlakukan siaga banjir dan longsor menyusul curah hujan meningkat selama tiga hari terakhir ini.

"Kami mewaspadai bencana banjir dan longsor," kata kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis di Rangkasbitung, Ahad (21/7).

Ia mengatakan, selama ini daerah Lebak langganan bencana banjir dan longsor karena terdapat daerah aliran sungai (DAS) juga perbukitan dan pegunungan.

Pihaknya terus mewaspadai bahaya bencana alam tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa. Apalagi, hujan deras sejak sore hingga malam hari terus berlangsung sehingga bisa terjadi luapan sungai Ciujung dan Ciberang.

Selama ini, kata dia, curah hujan berlangsung antara 2,5 jam sampai enam jam. Selain itu juga tiupan angin cukup kencang, bahkan beberapa pohon di Rangkasbitung roboh. "Kami minta warga mengungsi ke tempat lain jika hujan terus menerus khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir," kata Muklis.

Muklis menyebutkan, jumlah desa di Kabupaten Lebak yang masuk kategori rawan banjir tahunan dan longsor tercatat 42 desa di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

Pihaknya sudah mengedarkan surat peringatan imbauan pada aparat camat, desa dan masyarakat. Peringatan imbauan ini guna mencegah korban jiwa akibat bencana alam itu. "Kami berharap masyarakat selalu siaga saat hujan turun agar tidak menjadi korban banjir dan longsor," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement