Jumat 19 Jul 2013 16:28 WIB

Benih Faksi di Balik Konvensi Demokrat?

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Partai Demokrat
Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konvensi capres Partai Demokrat memang belum digelar. Namun sinyal persaingan antarfaksi mulai kentara. Suhu politik di internal partai berlambang bintang mercy itu tengah memanas. "SBY sebut nama Dino karena ingin mendorong tokoh anak muda," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana soal kabar keikutsertaan Dino Patti Djalal sebagai peserta konvensi, Jumat (19/7).

Sutan menyatakan Dino merupakan figur muda potensial yang bisa membawa perubahan bangsa. Di dunia politik praktis, Dino boleh jadi minim pengalaman. Namun dalam realitas kerja sehari-hari, ia kerap bersinggungan dengan politik. Maklum sebelum mengawali karier sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino sempat menjadi juru bicara Presiden SBY. "Dino muda dan enerjik. SBY bilang Dino bagus," ujarnya.

Lain Sutan, lain Nurhayati. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini terang-terangan mendukung pencalonan Pramono Edhie Wibowo sebagai peserta konvensi capres 2014 hingga menang. "Pandangan pribadi saya Pak Pramono Edhie punya kans lebih besar," katanya.

Nurhayati menilai Pramono satu-satunya figur yang pantas menggantikan kekuasaan SBY di 2014. Dia melihat rekam jejak kepemimpinan Pramono sebagai mantan KSAD cukup bisa diandalkan. "Selain itu beliau juga dari keluarga militer yang disegani. Beliau anak Pak Jendral Sarwo Edhie," ujarnya.

Di bidang politik, Nurhayati berpendapat Pramono tidak terlalu buta. Pramono pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri. Pengalaman ini bagi Nurhayati merupakan modal berharga dalam membentuk pemahaman politik ipar SBY tersebut. "Tentu banyak dapat pengalaman," katanya.

Tapi dukungan terhadap Pramono sepertinya juga tidak terlalu kuat. Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopacua menyatakan, dukungan terhadap Pramono bukan jaminan jendral bintang empat itu bakal menang konvensi. Sebab semua calon mesti melewati tahapan seleksi dari komite konvensi. "Tidak semata-mata lolos begitu saja," katanya.

Max melihat dukung-mendukung sebagai hal biasa. Namun dia menggarisbawahi dukungan bukan berarti tiket kemenangan. Sebab kemenangan peserta konvensi sebagai capres 2014 ditentukan oleh pilihan masyarakat dalam survei. "Elektabilitas mereka ditentukan lembaga survei," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement