REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai operasi pasar yang dilakukan pemerintah pusat untuk mengendalikan harga daging tidak efektif. Sebab, operasi pasar yang dilakukan di 48 titik di Jakarta tidak menyentuh semua masyarakat. "Tidak mungkin orang Cilincing pergi belanja ke Pasar Kebayoran Lama," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (19/7).
Karenanya, ia sudah menyiapkan strategi khusus untuk membuat harga daging di Jakarta menjadi murah. Caranya, DKI Jakarta akan mengimpor daging melalui PD Dharma Jaya. Selanjutnya, daging tersebut akan didistribusikan ke 153 pasar milik PD Pasar Jaya dan puluhan lokasi binaan milik pemerintah dengan harga yang murah.
Pemerintah, kata Ahok, juga akan menetapkan harga maksimal pada pedagang. Sehingga, pedagang tidak bisa menjual daging dengan harga yang lebih mahal dari yang ditetapkan pemerintah. "Misalnya kami jual barang 100, Anda bisa jual maksimal 160. Kalau Anda jual lebih dari itu, kami usir dari tempat kami. Dengan cara seperti ini bisa mengontrol pasar," ujarnya.
Ahok merasa yakin, jika strategi itu sudah berjalan maka Ramadhan tahun depan harga daging bisa lebih murah. DKI Jakarta, kata dia, harus bisa menahan laju inflasi. Apalagi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, pernah mendapat penghargaan dari presiden karena bisa mengendalikan inflasi paling baik se-Jawa saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.