Jumat 19 Jul 2013 01:23 WIB

Harga Cabai di Lampung Tak Kunjung Turun

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Bulan suci Ramadhan sudah sepekan, namun harga bahan pokok di wilayah Lampung masih cukup tinggi. Bawang merah dan cabai merah atau rawit, misalnya, hingga kini tak kunjung turun.

Pantauan Republika di Pasar Pasir Gintung, Rabu (17/), harga bawang masih bertahan tinggi Rp 60 ribu per kilogram, cabai merah Rp 50 ribu per kilogram, dan cabai rawit Rp 65 ribu per kilogram.

Menurut Lekmin, pedagang sayur mayur di Pasar Pasir Gintung, kenaikan bahan pokok terutama sayur mayur dikarenakan stoknya masih berkurang. "Pasokan dari tempatnya memang berkurang jadi harga belum turun," katanya.

Ia mengatakan bawang merah sudah setengah bulan lalu, hingga hari ketujuh puasa masih belum turun dari Rp 60 ribu per kg.

Tingginya bahan poko kebutuhan dapur membuat daya beli masyarakat menurun. "Masyarakat hanya beli secukupnya. Tidak lagi buat stok," ujarnya.

Ia memprediksi harga bahan pokok termasuk sayur mayur masih akan naik menjelang hari Idul Fitri mendatang, terutama komoditas bawang dan cabai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement