Kamis 18 Jul 2013 23:25 WIB

Pejabat Pemprov Lampung Sidak Harga di Pasar

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Melambungnya harga bahan pokok dan sayur mayur saat bulan Ramadhan, membuat tim inspeksi mendadak (sidak) Pemerintah Provinsi (pemprov) Lampung, melakukan sidak di empat pasar tradisional di kota Bandar Lampung, Kamis (18/7).

Tim Sidak Pemprov Lampung ini dipimpin Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Lampung, Choiria Pandarita dan beberapa pejabat lainnya. Tim bergerak ke Pasar Tani, Kemiling, yang pada Kamis (18/7) ini memasuki hari pasaran.

Empat pasar tradisional yang disidak yakni Pasar Tani Kemiling, Pasar Waykandis, Pasar Wayhalim, dan Pasar Koga. Menurut Choiria, timnya menemukan harga yang berbeda untuk komoditas cabai merah, rawit, dan bawang merah.

Ia mengatakan tiga pasar tradisional harga cabai merah di Pasar Tani berbeda dengan Pasar Waykandis dan Wayhalim. Tim mendapatkan harga cabai merah berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram (kg). "Di Pasar Tani cabai lebih murah," katanya.

Sedangkan cabai rawit, tim juga melakukan sidak di empat pasar dengan kisaran harga masih tinggi Rp 46 ribu hingga Rp 50 ribu per kg. Tingginya harga cabai rawit ini, sudah terjadi sebelum bulan puasa.

Untuk daging sapi, tim sidak mendapatkan harga sudah turun dari saat menjelang puasa. Saat ini, daging sapi pada kisaran Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per kg. Selain itu, bawang merah, tim sidak mendapatkan harga masih bertahan tinggi, yakni Rp 50 ribu per kg, karena banyak berasal dari Brebes, Jawa Tengah.

Dari sidak ke pasar tradisional ini, tim Pemprov Lampung akan merencanakan operasi pasar untuk menormalkan harga bahan pokok menjelang Lebaran. Pihaknya, akan bekerja sama dengan BUMN yang ada di Lampung, dan distributor bahan pokok. Belum diketahui rencana pasar murah ini di mana digelar dan kapan waktunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement