REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Polres Metro Jakarta Barat meringkus tujuh orang pelaku yang diduga menembak dua warga negara asing, yakni Muhammad asal Sierra Leone dan Adelusi Oludare dari Nigeria di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Sabtu (13/7) malam.
"Latar belakang penembakan karena tersangka HL merasa ditipu korban," kata Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Fadil Imran di Jakarta, Kamis. Ketujuh pelaku yang ditangkap polisi, yakni HL, RL, GM, P, R, serta dua orang lainnya merupakan anggota TNI berinisial AF dan PL.
Fadil menuturkan tersangka HL memiliki bisnis dengan kedua korban, namun kegiatan tersebut tidak berjalan lancar. Karena merasa ditipu, HL bercerita kepada empat orang temannya dan menyampaikan kepada kedua oknum aparat tersebut.
Selanjutnya, para tersangka bertemu dan menembak kedua korban di lorong lantai 15 Edelweis, Apartemen Mediterania II, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Fadil menyebutkan petugas menangkap para tersangka di wilayah Bandung (Jawa Barat), Pandeglang (Banten) dan Jakarta.
Sementara itu, terkait keterlibatan kedua oknum anggota TNI, Fadil menyatakan pihaknya telah menyerahkan kedua tersangka kepada satuannya, guna diproses lebih lanjut.
Fadil menjelaskan tersangka HL terlibat bisnis penggandaan uang dolar dan euro dengan kedua korban yang merupakan warga asing tersebut.Korban Muhammad dan Adelusi Oludare mengaku bisa mencetak uang dolar dengan menyetorkan uang dolar terlebih dahulu.
Tersangka HL tertarik dengan tawaran kedua korban, sehingga menyetorkan uang senilai 150 Dolar AS kepada warga asal Benua Afrika tersebut. Setelah beberapa lama, HL tidak menerima hasil dari penggandaan uang yang dijanjikan Muhammad dan Adelusi Oludare.
Akhirnya, HL mengajak empat temannya dan dua oknum anggota TNI menembak Muhammad dan Adelusi Oludare.