REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, seharusnya ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra merasa tersanjung. Ini lantaran undangan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengikuti konvensi calon presiden. "Undangan SBY Seharusnya dilihat sebagai sebuah kehormatan," katanya di Jakarta, Kamis, (18/7).
Konvensi, terang Nurhayati, dibuat dalam rangka membangun dan menegakkan demokrasi. Selain itu, SBY sebagai pemimpin juga ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa yang bermimpi menjadi presiden.
"Mereka yang tidak memiliki parpol juga diberikan kesempatan mewujudkan cita-citanya jadi presiden. Seharusnya orang-orang yang diberikan kesempatan harus merasa tersanjung, bukan malah memberikan syarat-syarat tertentu. Seperti kalau menang konvensi harus menjadi Ketua Umum Demokrat," kata Nurhayati.
SBY, ujar Nurhayati, tidak bisa secara otomatis menjadi ketua umum meski pun merupakan salah satu pendiri partai. Beliau harus melalui mekanisme Kongres Luar Biasa untuk menjadi ketua umum. Setiap undangan pun boleh diterima, boleh ditolak. "Kalau memang tidak ingin, tidak apa-apa, tidak perlu mengajukan syarat," katanya.
Pemenang konvensi, ujar Nurhayati, memang secara otomatis menjadi kader demokrat. Sebab ia akan membawa visi misi Demokrat. Karenanya, ia harus memahami visi misi dan aturan partai. "Bagaimana ia akan membawa visi misi Demokrat kalau tidak menjadi kader," ujarnya.