REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN, SUMBAR -- Kepolisian Resor Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengintensifkan razia malam. Hal ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak dan mengantisipasi masuknya narapidana terorisme yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara, ke kabupaten ini.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pesisir Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Toto Fajar Prasetyo di Painan, Kamis, mengatakan dalam razia tersebut polres mengerahkan tiga per empat dari jumlah personel yang ada di markas polres dan markas kepolisian sektor kabupaten itu turun ke jalan.
"Tidak saja satuan polisi lalu lintas, tetapi razia juga dilakukan satuan lainnya di seluruh polres dan jajarannya. Semua satuan bergabung melakukan operasi malam itu. Dalam operasi tersebut, personel memeriksa identias semua penumpang kendaaran yang melintas di jalan lintas barat Sumatera ini," kata dia.
Kepala kepolisian resor setempat juga menginstruksikan seluruh anggota kepolisian di kabupaten itu agar memperketat tamu yang masuk ke daerah masing-masing.
Bagi warga baru atau tamu agar dapat melapor ke pihak pemerintahan terdekat dengan memperlihatkan kartu identitas yang tersedia dan seterusnya diketahui pihak polsek setempat.
Dalam hal ini, kepolisian sektor masing-masing agar dapat melakukan koordinasi dengan wali nagari (kepala desa adat), komando rayon militer, camat, dan unsur masyarakat lainnya.
Meski demikian, sejauh ini dari operasi yang dilakukan kepolisian setempat belum ditemukan adanya narapidana LP Tanjung Gusta yang kabur di kabupaten itu. Razia akan berlangsung hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Tidak tertutup kemungkinan daerah ini menjadi salahsatu tempat persembunyian para narapidana yang kabur itu karena kabupaten ini perlintasan bagi kendaraan antar provinsi seperti Bengkulu dan Jambi," ungkap dia.