Kamis 18 Jul 2013 13:00 WIB

Tak Ingin Napi Kabur, Polda Koordinasi dengan Lapas se-DKI

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kapolda Metro Jaya yang baru Irjen Pol. Putut Bagus Eko Bayuseno (kanan) berjabat tangan dengan Irjen Pol. Untung Rajab (kiri) usai serah terima jabatan (Sertijab) Kapolda di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/10/2012).
Foto: ANTARA/Dhoni Setiawan
Kapolda Metro Jaya yang baru Irjen Pol. Putut Bagus Eko Bayuseno (kanan) berjabat tangan dengan Irjen Pol. Untung Rajab (kiri) usai serah terima jabatan (Sertijab) Kapolda di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/10/2012).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI --  Polda Metro Jaya menjalin koordinasi dengan Kanwil Lapas DKI Jakarta beserta Kepala Lapasnya. Koordinasi ini demi mengantisipasi dan pendeteksian dini kemungkinan terjadinya kericuhan di dalam Lembaga Pemasyarkatan (Lapas).

''Kita koordinasi untuk antisipasi kerusuhan,'' kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, Kamis (18/7).

Putut menjelaskan, pihaknya bersama Kanwil Lapas DKI Jakarat sudah menganalisa terjadinya kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu yang menyebabkan ratusan narapidana kabur.

Menurut Putut, dengan adanya koordinasi ini diharapkan kerusuhan tidak terjadi di Lapas wilayah DKI. Selanjutnya, dalam rapat kordinasi tersebut, Putut mengatakan, terjadi pembahasan mengenai sejumlah permasalahan di dalam Lapas ataupun rutan dan cara penanganannya.

Penanganan tersebut termasuk tindakan yang dilakukan polisi jika terjadi keributan. ''Ini bisa dikatakan, deteksi dini atau cegah dini,'' kata Putut.

Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Irsyad Bustaman mengatakan, jika terjadi keributan, pihaknya akan bertindak terlebih dahulu. ''Kalau tidak bisa baru ke polisi,'' kata Irsyad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement