REPUBLIKA.CO.ID, SENGKANG – Banjir yang terjadi di empat Kabupaten di Sulawesi Selatan belum juga surut. Selain Kabupaten Wajo, banjir juga melanda Kabupaten Bone, Soppeng dan Sidrap.
Bahkan informasi yang dihimpun, Rabu (17/7), di Kabupaten Wajo, ketinggian air terus naik dan hingga saat ini mencapai tiga meter.
Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel, Anno Suparno menginformasikan, ada tujuh kecamatan di Wajo yang terendam banjir. Yaitu Kecamatam Tempe, Sabbangparu, Pammana, Tanasitolo, Belawa, Penrang, Sajoanging.
Empat kecamatan di antaranya mengalami dampak terberat, dengan jumlah rumah terendam 7.832, kondisi sangat rawan ada 2.103 rumah. Data sementara PMI Sulsel, di Wajo terdapat 146 kepala keluarga (kk) telah diungsikan.
Diperkirakan, angka ini bisa terus meningkat karena genangan air terus naik akibat luapan sungai dan Danau Tempe yang ada di Kabupaten Wajo.
Anno mengatakan, Selasa (16/7) sekitar pukul 22.00 WITA, hujan deras masih terus mengguyur. Ditambah lagim kiriman air dari Soppeng dan Sidrap menyebabkan kondisi banjir di Wajo semakin parah.
"Ketinggian air sudah mencapai tiga meter. Sebagian warga memilih bertahan di rumah dengan membuat panggung dalam rumah mereka untuk mengamankan keluarga dan barang-barang miliknya," ujar Anno.
Mayoritas rumah warga di Wajo masih merupakan rumah Bugis asli yang berbentuk rumah panggung dengan tinggi sekitar dua meter dari tanah. Menurut Rosmini (56 tahun), warga Kecamatan Tempe, sudah sepekan lamanya air berada di bawah rumah. Namun mulai Selasa (16/7), air sudah masuk ke dalam rumah.
"Terpaksa barang-barang dinaikkan ke atas rakkiang," ujarnya saat dihubungi.
Kini, Rosmini dan sekitar 60 KK mengungsi di Masjid Raya Sengkang. Rosmini mengatakan, saat ini ada sekitar 100-an warga yang mengunsi di masjid. Menurutnya, yang paling dibutuhkan saat ini adalah air bersih terutama untuk anak-anak yang tidak berpuasa. Sementara orang dewasa, dia mengatakan, sebagian besar tetap berpuasa.
Camat Tempe, Andi Syahrial Makkuradde mengatakan, lebih dari 12 kelurahan yang ada di wilayah pemerintahannya, saat ini terisolir. Ketinggian air yang mencapai tiga meter dan sewaktu-waktu bisa terus naik sangat mengkhawatirkan.
Syahrial mengatakan, air sudah merendam hampir semua permukiman warga serta fasilitas-fasilitas umum. Wilayah yang terendam adalah Kelurahan Lelo, Kelurahan Salomengraleng, Mattirotappareng, Watallipue,Wiringpalannae, Padduppa, dan Siengkang.