Rabu 17 Jul 2013 11:51 WIB

Kronologi Kaburnya Tahanan Rutan Batam

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
Tahanan (Ilustrasi)
Foto: infopalestina
Tahanan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 orang tahanan di Rutan Baloi Batam, Kepulauan Riau (Kepri) melarikan diri dengan menyerang petugas dan merusak ruang kepala rutan, Rabu (17/7). Seluruh tahanan yang melarikan diri ini merupakan tahanan kasus narkotika.

"Penghuni yang lari sebanyak 12 orang. Semua tahanan kasus narkoba. Satu orang berhasil tertangkap kembali," kata Kepala Subbagian Humas Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Kemenkumham, Akbar Hadi Prabowo, yang dihubungi Republika, Rabu (17/7).

Akbar menjelaskan, kronologi kaburnya belasan tahanan ini terjadi setelah dilakukan apel serah terima petugas jaga pada pagi hari ini. Kemudian, salah seorang petugas rutan, Adi, membuka kamar A1 untuk mengecek keadaan tahanan.

Namun, baru membuka pintu kamar, sebanyak 31 orang tahanan menyerang Adi dengan air cabe dan memukulinya dengan besi dari kaki tempat tidur. Usai menyerang petugas tersebut, para tahanan ini juga menyerang komandan jaga di pintu penghubung.

Setelah itu, para tahanan ini menuju ruang kepala rutan dan menjebol pintunya. Para tahanan juga menjebol jendela ruang kepala rutan untuk melarikan diri ke luar menuju halaman depan kantor.

"Mereka kabur dengan menjebol jendela ruang kepala rutan. Saat itu kondisi petugas berjumlah delapan orang terdiri atas dua orang di pintu penghubung, satu orang petugas di blok wanita serta lima orang petugas berjaga di dalam blok dan pos masing-masing," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement