Selasa 16 Jul 2013 21:32 WIB

Warga Kendari Butuh Perahu Karet

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Djibril Muhammad
Hujan tanpa henti dua hari, membuat sejumlah kawasan di Kota Kendari, Sultra, digenangi banjir setinggi dua meter.
Hujan tanpa henti dua hari, membuat sejumlah kawasan di Kota Kendari, Sultra, digenangi banjir setinggi dua meter.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI – Kebutuhan perahu karet di Kota Kendari saat ini sangat mendesak. Hal ini karena banjir yang melanda sejumlah kawasan permukiman, yang ketinggian airnya sudah mencapai dua hingga tiga meter.

Banyaknya titik lokasi yang sudah tergenang, membuat warga sangat membutuhkan perahu karet untuk mengevakuasi warga. "Sepertinya perahu karet kurang, banyak sekali tempat yang tergenang banjir," ujar Adriana Musaruddin (39 tahun), warga Kendari saat dihubungi Republika, Selasa (16/7).

Adriana sendiri saat ini merasa khawatir dengan kondisi ibunya, yang berada di perumahan Rafelina, di Jl AH Nasution. Perumahan yang dihuni adiknya itu, sejak Senin (15/7) malam sudah tergenang setinggi satu meter. Sementara di jalan poros menuju rumah tersebut, ketinggian air sudah dua meter.

"Tidak bisa tembus ke sana. Airnya tinggi sekali, kami berharap air segera surut," ujarnya.

Pegawai Pemkot Kendari ini mengatakan, sejak pagi ingin menjemput ibunya, Nurmin Saranani (67 tahun). Menurut Adriana, ibunya terpaksa membatalkan puasanya karena kondisinya tidak memungkinkan.

"Barusan saya dapat kabar, ibu terpaksa berbuka. Kondisinya sudah kedinginan, bibirnya membiru, jadi disuruh berbuka saja," ujar Adriana. 

Menurut Adriana, ibunya sempat dipapah untuk pindah ke rumah tetangganya yang berlantai dua.  Hingga saat ini, perahu karet yang dibutuhkan ratusan warga yang bermukin di perumahan Refalina belum juga tiba. 

Tak jauh dari perumahan tersebut, adalah permukiman padat di Perumahan Dosen Universitas Haluoleo. Wilayah ini juga tak luput dari rendaman air yang hampir mencapai atap rumah.

Di perumahan dosen Unhalu, air masuk ke rumah-rumah warga sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Suasana ini membuat panik warga, apalagi juga sedang bersiap-siap untuk sahur.

Adriana mengatakan, banjir besar seperti saat ini untuk pertamakalinya terjadi di Kendari. "Seumur hidup saya baru kali ini banjir seperti ini," ujarnya.

Wilayah yang banjirnya terparah, kata Adriana, adalah yang dekat dengan sungai. Kendari terkenal sebagai kota yang dikelilingi banyak sungai, namun salah satu yang besar adalah Sungai Wanggu. Bahkan informasi yang diterimanya, di wilayah Benu Benua, banjir juag disertai tanah longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement