REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan transportasi Mass Rapid Transportation (MRT) secara fisik akan dimulai Oktober 2013. Hal itu karena dokumen Naskah Perjanjian Penggunaan Hibah (NPPH) untuk landasan sumber dana dan pedoman perkeretaapian untuk tata kelola penarikannya sudah tuntas.
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan anggaran untuk pembangunan sudah dapat dicairkan. Sehingga pihaknya hanya menunggu tagihan dari kontraktor saja.
Tagihan akan dilakukan setelah surat persetujuan dari JICA terkait proses pembangunan MRT. "Setelah mereka dapat kontrak concurrent dari JICA, terus mulai kerja pada waktunya. Targetnya sih tahun ini," ujarnya di Kantor DPRD, Selasa (16/7).
Sedangkan terkait masalah penyertaan modal yang diberikan oleh pemprov, Dono tidak dapat memberikan pernyataannya. "Soal penyertaan modal tanyakan saja pada Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.
Sebelumnya DPRD DKI Jakarta mendesak pemda DKI Jakarta untuk mengajukan revisi Perda nomor 3 tahun 2008 tentang pembentukan PT MRT dan nomor 4 tahun 2008 tentang penyertaan modal PT MRT. Selain itu pihaknya juga mendesak agar PT MRT untuk membuat analisis penambahan pinjaman sebesar Rp 7,5 triliun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
