Selasa 16 Jul 2013 19:17 WIB

Harga Cabai di Depok Turun

Rep: mg06/ Red: Djibril Muhammad
  Pedagang mengemasi cabai-cabai yang dibeli pelanggannya di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang mengemasi cabai-cabai yang dibeli pelanggannya di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setelah sempat melambung selama awal bulan Ramadhan 1434 Hijriyah, harga cabai di Pasar Kemirimuka, Beji, Depok, Jawa Barat mengalami penurunan, Selasa (16/7). Meski demikian, sejumlah pedagang mengaku, masih ada kemungkinan harga akan naik kembali.

"Kalau harga cabai itu tidak tentu, hari ini turun, besok naik," kata Desi (32 tahun), pedagang cabai dan sayur-sayuran di Pasar Kemirimuka.

Menurut pedagang yang memasok komoditas dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur ini, harga cabai berangsur turun sejak dua hari ini. Harga cabai rawit merah di Pasar Kemirimuka turun menjadi kisaran Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Sebelumnya, memasuki pekan kedua Ramadhan selama lima hari ke belakang, harga cabai rawit merah menembus Rp 110 ribu. Cabai rawit hijau kini dihargai Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram, dari semula mencapai Rp 60 ribu per kilogram.

Sementara, cabai merah keriting dijual seharga Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu dari semula Rp 55 ribu per kilogram. Harga cabai merah besar pun turun menjadi Rp 35 ribu dari Rp 40 ribu per kilogram.

Para pedagang menyatakan, meski harga sangat tinggi, pasokan cabai relatif lancar. Selain harus menambah modal kulakan, mereka mengeluhkan pembeli yang kian sepi. "Waduh, sepi banget. Banget dah beneran," kata Sri Lestari (48 tahun), pedagang cabai di Pasar Kemirimuka.

Tidak hanya pedagang yang mengeluh, pembeli pun terpaksa mengeluarkan uang lebih akibat tidak stabilnya harga cabai. Pembeli cabai di Pasar Kemirimuka, Maryana (47 tahun) mengaku kebingungan.

Pedagang ayam goreng dan gado-gado di Jalan Raya Sawangan, Depok ini tidak dapat menaikkan harga jualannya, namun harus merogoh kocek lebih dalam. "Pelanggan tetap jadi tidak enak mau menaikkan. Maunya harga cabai stabil lagi seperti biasanya," kata Maryana di Pasar Kemirmuka.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok, Tety Fatimah mengatakan, kenaikan harga disebabkan mekanisme pasar. Memasuki bulan Ramadhan, permintaan konsumen akan cabai meningkat sementara penawarannya tetap sehingga harganya naik.

Tety menambahkan, Disperindag Kota Depok melakukan pantauan dan pengawasan harga setiap minggu. Dia memastikan, stok cabai di Kota Depok mencukupi hingga hari raya nanti. "Memang harga naik, tapi

dipastikan stoknya cukup untuk Ramadhan hingga hari raya," katanya kepada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement