Ahad 14 Jul 2013 15:49 WIB

Stok Darah Kurang, PMI Andalkan Pendonor Non-Muslim

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Nidia Zuraya
 Sejumlah pendonor tengah diambil darahnya di kantor PMI Provinsi DKI Jakarta, Jumat (12/7).   (Republika/ Yasin Habibi)
Sejumlah pendonor tengah diambil darahnya di kantor PMI Provinsi DKI Jakarta, Jumat (12/7). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Selama bulan Ramadhan, stok trombosit golongan darah jenis AB di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi mengalami kekosongan. "Stok golongan darah A sebanyak 226 kantong, golongan darah B ada 206 kantong dan golongan darah O ada 516 kantong, sementara, untuk ketersediaan kantung darah golongan darah AB hanya tersisa 50 kantong," ungkap Sekretaris PMI Kota Bekasi Suharto pada ROL, Ahad (14/7).

Suharto mengakui, jumlah pendonor selama Ramadan ini selalu sepi. Masih banyak warga yamg enggan mendonorkan darahnya saat berpuasa seperti sekarang ini. "Dengan curah hujan yang tinggi di Kota Bekasi beberapa hari ini, dikhawatirkan ketika DBD (Demam Berdarah Dengue) menyerang, bank darah bisa kelimpungan," ujarnya.

Dia menambahkan, sejauh ini PMI mengandalkan para pendonor non-Muslim guna mengantisipasi ketersediaan darah. "Kalau sekarang kami mengandalkan pendonor non-Muslim, kami minta kepada siapapun untuk mendonorkan darahnya," tambahnya.

Suharto mengakui, selama Ramadan terdapat 5 hingga 9 pendonor yang datang untuk donor, berbeda dengan hari biasa. Pihaknya dapat mengumpulkan sebanyak 50-100 kantong. Padahal, kebutuhan darah pada hari normal setiap bulan mencapai 1.200 kantong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement