REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bencana kebakaran terjadi di Kelurahan Sario Tumpaan, Sario, Manado, Ahad (14/7) pukul 11.00-12.00 Wita, menghanguskan satu barak asrama tentara, yang dihuni sembilan kepala keluarga dan 32 jiwa. "Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, dan penyebabnya masih dalam penyelidikan," kata Lurah Sario Tumpaan, Tommy Adile di lokasi kebakaran.
Tommy mengatakan, para korban untuk sementara tinggal di tenda yang dibangun Korem 131 Santiago dan Pemerintah Kota Manado, dan mendapatkan bantuan darurat bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado. Ia menuturkan, api memang diduga berasal dari salah satu rumah di barak tersebut, namun belum jelas yang mana, namun warga sekitar sesama penghuni asrama dengan sudah membantu memadamkan api.
"Tujuh unit Pemadam kebakaran juga datang cepat sehingga api bisa dipadamkan, walaupun memang makan waktu sekitar satu jam," kata Tommy.
Tommy menyebutkan, penghuni barak yang terbakar tersebut adalah Keluarga Datau-Gerungan ada enam jiwa, Iskanda Datau empat jiwa, Kaligus-Potu lima jiwa, Keluarag Simbala tiga jiwa, kemudian keluarga Aswin empat jiwa. Selain itu keluarga Konny satu jiwa, Mamonto ada lima jiwa dan keluarga Nyoto tiga jiwa, dari antara para korban, tersebut ada dua keluarga yang masih aktif berdinas di Kodim 1309/Manado.
Kepada Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Manado, Jenny Bangonang mengatakan bantuan dari pemerintah tiba hari ini juga berupa, kedaruratan bencana. "Para korban akan diberikan bantuan seperti makanan siap saji, mie instan, tenda, bantal, gula, kopi, teh, sampai keperluan lainnya," kata Jenny.
Jenny menambahkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado juga akan berkunjung ke lokasi bencana, untuk memberikan bantuan sekaligus dukungan moral kepada para korban tersebut.