REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi, Kaspul, mengatakan, sejak awal Ramadan ini jumlah gelandangan dan pengemis di Kota Jambi meningkat dari hari-hari biasanya.
Menurut dia di Jambi, Sabtu, meski belum ada angka pasti jumlah pertumbuhan para gelandangan itu, secara umum dapat dilihat dari keberadaan mereka di sejumlah kawasan yang semakin banyak.
"Ya, jumlahnya meningkat, dapat dilihat dari keberadaan mereka seperti di lampu merah dan pasar," katanya.
Para gepeng itu umumnya pendatang dari kota-kota tetangga yang mencari rezeki dengan cara meminta-minta di kota itu.
"Mereka itu pendatang musiman, dari daerah-daerah lain. Setiap tahun selalu begitu. Peningkatan jumlah mereka terjadi pada saat Ramadan seperti ini," katanya.
Untuk menanggulangi dan menekan jumlah gepeng di kota tersebut, menurut Kaspul, pihaknya akan menggelar razia besar-besaran untuk menertibkan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang marak di Kota Jambi saat Ramadan ini.
Hanya saja ia belum bisa memastikan kapan razia besar-besaran itu akan dilakukan.
Saat ini, setiap hari ada patroli yang dilakukan Dinsosnaker Kota Jambi untuk memantau keberadaan gepeng di Kota Jambi.
Kaspul mengatakan, pihaknya juga memiliki kendala dalam melakukan penertiban terhadap gepeng, salah satunya, belum adanya tempat untuk melakukan pembinaan terhadap para gepeng tersebut. "Kendala kita selama ini, habis razia dan dilakukan pendataan mereka dilepaskan, karena tidak ada tempat nginapnya," katanya.