REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aparat Polda Metro Jaya mengungkap kasus penculikan terhadap siswi SMA asal Lampung, YW (16) binti AP berkat status media sosial (facebook) dari akun tersangka, Muhammad Iqbal alias Iqbal (19).
"Kita telusuri akun facebook dan twitter milik anak saya, setelah mencari informasi kepada temannya," kata bapaknya YW, AP saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat. AP menjelaskan putrinya itu ingin menyusul ke Jakarta, sehingga berangkat dari Lampung menggunakan kapal Ferry melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (6/7).
AP sempat beberapa kali berkomunikasi dengan YW, untuk memastikan kondisi di dalam perjalanannya dan memberikan petunjuk angkutan umum dari Pelabuhan Merak menuju Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
AP mulai panik, saat dirinya kesulitan menghubungi YW dan tidak tahu kabar berita putrinya tersebut pada Minggu (7/7) sekitar pukul 04.00 WIB. "Telepon selular YW tidak aktif hingga Senin (8/7)," ujar AP.
AP berinisiatif menghubungi beberapa temannya YW, kemudian mendapatkan keterangan rencana putrinya itu akan bertemu seorang pemuda yang tidak diketahui identitasnya di Jakarta.
Selanjutnya, AP mencari informasi melalui status facebook dan twitter milik YW yang kerap berkomunikasi dengan temannya bernama Muhammad Iqbal alias Iqbal. AP curiga melihat status facebooknya Iqbal yang menyebutkan senang bertemu YW, AP mendapatkan nomor telepon selularnya Iqbal.
AP menanyakan keberadaan putrinya, namun Iqbal mengaku tidak mengetahui keberadaan YW, meski mengenal siswi kelas 2 SMA di Lampung itu. Akhirnya, pihak orang tua YW melaporkan dugaan kasus penculikan tersebut ke Polda Metro Jaya, Senin (8/7).
AP memberikan informasi status facebook dari YW dan Iqbal kepada penyidik kepolisian, sebagai petunjuk untuk mengungkap keberadaan YW. Setelah mengembangkan petunjuk tersebut, aparat Polda Metro Jaya menemukan keberadaan YW dan menangkap tersangka Iqbal di Jalan Mawar IX RT05/01, Kedaung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/7) pukul 01.00 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika