Jumat 12 Jul 2013 14:08 WIB

Hadapi Lebaran, BI Perwakilan DIY Siapkan Uang Pecahan Rp 3,11 Triliun

Rep: Heri Purwata/ Red: Nidia Zuraya
Rupiah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan, Bank Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di bulan Ramadhan 1434 H / 2013  menyediakan uang Rp 3,1 triliun. Penyediaan ini berdasarkan realisasi tahun 1433 H /2012 yang mencapai Rp 2,56 triliun. “Bila dibanding tahun lalu, ada kenaikan sebesar 22 persen,” Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Arief Budi Santosa di Yogyakarta, Jumat (12/7).

Lebih lanjut Arief Budi Santoso menjelaskan BI menambah waktu penukaran uang pecahan. Hal ini disebabkan permintaan penukaran uang pecahan kecil pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri cenderung meningkat. Untuk memberikan kenyamanan masyarakat yang ingin menukarkan uang BI Perwakilan DIY membuka layanan mulai tanggal 9 Juli sampai dengan 6 Agustus 2013.

Masyarakat, kata Arief, akan dilayani penukaran setiap hari Senin hingga Kamis mulai pukul 08.00 sampai dengan nomor antrian habis. Jumlah nominal maupun pecahan yang hendak ditukar tidak dibatasi. “Namun kita tetap memperhatikan kepantasan dan kewajaran,” katanya.

Selain penukaran di Kantor BI DIY, Bank Umum yang ada di Yogyakarta juga diminta untuk membantu melayani penukaran yang dilakukan oleh nasabahnya. Juga 16 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bekerja sama dengan Bank Indonesia akan melayani penukaran dalam jumlah sesuai dengan alokasi.

“Penukaran oleh retailer, toko, dan instansi pemerintah maupun swasta akan dilayani di loket terpisah. Penyelenggaran penukaran uang juga melalui kas keliling di beberapa tempat strategis,” kata Arief.

Dijelaskan Arief, secara umum, stok uang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY mencukupi. Jumlah tersebut, terdiri dalam berbagai pecahan,  dan mencukupi kebutuhan sampai dengan menjelang lebaran. Selain itu setiap saat stok akan dapat  ditambah apabila diperlukan.

Arief juga mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai terhadap adanya uang palsu. Sebab masa-masa ramai seperti Ramadhan dan menjelang Idul Fitri sering digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement