Kamis 11 Jul 2013 11:36 WIB

Golkar Ingin Pasangkan Ical dan Surya Paloh

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Nurul Arifin
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Nurul Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Aburizal Bakrie (Ical) dan Surya Paloh, Rabu (10/7) diharapkan Partai Golkar tidak hanya sekedar buka puasa bersama. Golkar berharap, hubungan yang sudah cair antara kedua politisi itu berujung dengan koalisi.

"Kami bersyukur SP dan Ical hubungannya sudah cair. Semoga ini bukan cuma pertemuan buka puasa saja, bisa berharap dalam koalisi," kata Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/7).

Nurul menangkap, pertemuan tersebut memang memberikan sinyal ke arah penguatan hubungan Paloh dan Ical. Tak hanya hubungan personal, tetapi juga hubungan politis. Ical sebagai ketua umum Partai Golkar dan Paloh sebagai ketua umum Partai Nasdem.

Meski dilihat sejarahnya, Ical dan Paloh pernah bersitegang saat masih sama-sama berada dalam kepengurusan Golkar. Namun cairnya hubungan kedua tokoh yang sama-sama menjadi taipan media itu dinilai bisa menjadi magnet. Terutama bila Nasdem bisa melewati ambang batas parlemen dan perolehan suara pada pemilu legislatif nanti.

"Kemarin rekonsiliasi, kalau secara politik, pastinya akan ada lobi ke sana. Nasdem diprediksi lolos parliamentary threshold, jadi modal koalisi ke depan," ungkap anggota Komisi I DPR itu.

Namun, ia menilai masih terlalu dini untuk menyimpulkan kedekatan keduanya akan berujung pada duet pada pencapresan nanti. Walau pun jika dilihat dari komposisinya, Ical dan Paloh dipandang ideal.

"Terlalu pagi, belum sampai ke sana, kalau dilihat komposisinya sih ada unsur yang saling melengkapi. Tapi capres dan cawapres nanti setelah pileg," ucap Nurul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement