Kamis 11 Jul 2013 01:55 WIB

Korban Gempa Rentan Terserang Tetanus

  Korban Gempa berdiri diantara puing-puing bangunan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Desa Blang Mancung Bawah, Ketol, Aceh Tengah, Aceh, Jumat (5/7).    (Antara/Irwansyah Putra)
Korban Gempa berdiri diantara puing-puing bangunan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Desa Blang Mancung Bawah, Ketol, Aceh Tengah, Aceh, Jumat (5/7). (Antara/Irwansyah Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban bencana seperti gempa bumi sangat rentan terserang virus tetanus toxoid, kata dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.

"Reruntuhan bangunan, besi atau paku bekas, bisa memicu terjadinya tetanus bila melukai kulit," kata Ari saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/7).

Tetanus disebabkan oleh racun saraf yang dikeluarkan oleh kuman yang terdapat di tempat kotor. Kuman itu lalu masuk ke dalam sistem saraf dan berkembang biak melalui luka yang terbuka.

"Oleh sebab itu, baik relawan maupun korban yang tidak mengalami luka terbuka sebaiknya berhati-hati," ujar Ari.

Selain tetanus, para korban bencana dan pengungsi biasanya memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit menular atau pun virus.

"Di tempat pengungsian, orang-orang daya tahan tubuhnya menurun secara drastis," kata Ari.

Menurut Ari, hal itu disebabkan oleh asupan makanan yang terbatas, kondisi psikis yang menurun dan masih terguncang akibat trauma, serta kurangnya waktu beristirahat.

"Kondisi di tempat pengungsian yang serba terbatas, tidak menutup kemungkinan ketersediaan air bersih juga terbatas. Ini akan memicu aneka penyakit menular lain," jelas Ari.

Penyakit yang dimaksud oleh Ari adalah diare atau pun penyakit kulit seperti gatal-gatal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement