REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pakar Gempa dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr Agustan mengatakan gempa yang terjadi di Mentawai tidak terkait dengan gempa yang mengguncang Gayo, Aceh.
"Tidak ada kaitannya, segmennya berbeda. Mentawai terjadi karena adanya tumbukan lempeng, sama halnya seperti yang terjadi di Malang," ujar Agustan di Jakarta, Rabu.
Sedangkan gempa yang mengguncang Gayo pada 2 Juli karena energi gempa pada 2004 yang masuk ke Patahan Seuleumeum.
Dia menjelaskan Indonesia terbangun dari tumpukan lempeng dan lempeng tersebut bergerak karena adanya arus konveksi. Daerah yang diguncang gempa adalah yang terletak di zona subduksi.
Gempa kembali mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Rabu (10/7). Gempa yang terjadi dua kali itu masing-masing berkekuatan 5,3 dan 5,2 Skala Richter (SR).
Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa pertama 5,3 SR terjadi sekitar pukul 00.04 WIB dengan pusat gempa pertama berada pada 147 kilometer Tenggara Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat di kedalaman 32 kilometer.
Sedangkan gempa kedua yakni berkekuatan 5,2 SR terjadi pukul 00.14 WIB dan berpusat di 146 kilometer Tenggara Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 22 kilometer. Meski demikian, kedua gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Sebelumnya, Mentawai juga diguncang gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 12.30 WIB.