REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Mustaghfirin Amin, menyatakan bahwa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) diperkirakan akan mencapai empat juta orang per tahun mulai 2020.
"Perkiraan dari direktorat kami mulai 2020 itu, tiap tahunnya akan dihasilkan sekitar empat juta lulusan SMK," ujar Mustaghfirin dalam penyambutan peserta "Worldskills Competition" di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pada Selasa (9/7) malam.
Angka itu dikatakan Mustaghfirin merupakan hasil penghitungan deret ukur mengingat pada saat ini setiap tahunnya Indonesia telah menghasilkan 2,7 juta lulusan SMK dan madrasah. "Harapannya adalah 60 persennya didominasi oleh lulusan SMK, karena negara ini membutuhkan teknisi handal untuk mendukung industri di Tanah Air," katanya.
Mengenai kemungkinan lulusan SMK melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau bahkan bekerja di luar negeri, Mustaghfirin menyatakan dukungannya dan menambahkan bahwa meskipun demikian sebagian lulusan SMK tetap dapat berkarya dan menjadi teknisi handal di Indonesia.
"Kalau 2020 bisa mencapai empat juta lulusan, maka pada 2030 diperkirakan ada 113 juta lulusan SMK," ungkap Mustaghfirin. Dengan begitu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah berharap akan semakin banyak teknisi yang bekerja secara profesional untuk menopang pertumbuhan di Indonesia.
Mengenai kesempatan bekerja bagi para lulusan SMK, dia menyatakan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Kemnakertrans untuk mengelola para lulusan SMK tersebut. "Kami optimistis kualitas dan kompetensi para lulusan SMK bisa meningkat pada 2015," kata dia menegaskan.