REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Salah sasaran pembagian Bantuan Langsung Sementara (BLSM) terjadi di Bantul, DI Yogyakarta (DIY). Di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, kesalahannya mencapai 25 persen. Pensiunan TNI/Polri serta wiraswasta ikut menerima BLSM yang jumlahnya sama persis dengan data penerima beras miskin (raskin).
"Namun kami belum bisa memastikan apakah data penerima BLSM ini by name dan by address sama persis dengan data raskin atau tidak," ujar Eddy Murjito, Lurah Sidomulyo, Selasa (9/7). Dijelaskan Edy Murjito, Sidomulyo memiliki 15 pedukuhan. Sedangkan warga yang mendapatkan BLSM sebanyak 1.872 KK.
Lebih lanjut Eddy mengatakan berdasarkan data dari 15 pedukuhan yang menerima BLSM, rata-rata setiap pedukuhan ada sekitar 20-30 KK yang salah sasaran. Mereka ada yang pensiunan TNI/Polri, wiraswasta, bahkan ada yang perangkat desa serta dukuh. "Beberapa dari mereka ada yang dikembalikan, namun adapula yang tetap diambil. Ironisnya lagi ada di antara mereka yang memiliki rumah tingkat bahkan mobil," kata Eddy.
Untuk kasus ini, Eddy hanya bisa mengimbau kesadaran masyarakat untuk memunculkan kearifan lokal. "Apabila sudah terlanjur mendapatkan BLSM, namun merasa mampu lebih baik disumbangkan kepada tetangga lain yang tidak mampu," kata Eddy.
Eddy menambahkan, hingga saat ini kantor desanya banyak mendapatkan keluhan masyarakat. "Kami berencana akan menyurati Bupati, BPS, dan Ketua DPRD meminta solusi atas permasalahan ini," kata Eddy.