Selasa 09 Jul 2013 12:35 WIB

Demokrat Bantah Jadikan Capres Nonkader Sebagai Boneka

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Nurhayati Ali Assegaf
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Nurhayati Ali Assegaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat membantah akan menjadikan kandidat capres eksternal sebagai boneka partai di pemerintahan. Demokrat meminta masyarakat berpartisipasi aktif mengawasi jalannya mekanisme konvensi yang akan dilakukan dalam waktu dekat. "Perlu masyarakat berpartisipasi aktif supaya tidak ada kekhawatiran. Kami yakin dan percaya dengan sistem kontrol masyarakat," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (9/8).

Nurhayati memastikan konvensi capres Demokrat berjalan adil. Menurutnya partai tidak akan memungut biaya terhadap kandidat capres yang mengikuti konvensi. Sebab setiap beban biaya ditanggung oleh kandidat capres. "Kandidat tidak dipungut biaya apa pun. Kader juga biaya sendiri untuk kepentingan kampanye," ujar Nurhayati.

Demokrat menanggung seluruh biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan konvensi. Ia mencontohkan, soal kerja sama partai dengan tiga lembaga survei untuk melihat elektabilitas kandidat capres. Menurutnya biaya untuk kerja lembaga survei ditanggung Demokrat. "Ada lembaga survei yang dibiayai oleh Demokrat. Ada tiga lembaga," ujarnya.

Demokrat akan mengumumkan para peserta konvensi capres pada Agustus mendatang. Sejauh ini Nurhayati melihat belum ada kandidat capres dari kalangan perempuan. Menyoal rumor pencalonan Ani Yudhoyono sebagai peserta konvensi, Nurhayati belum bisa memastikan. "Kalau ibu bilang beliau tidak ingin. Tapi kita tidak tahu kalau kader menginginkan," kata Nurhayati.

Anggota Komisi I DPR tersebut menyatakan, mayoritas kader Demokrat menginginkan kandidat capres 2014 berasal dari internal partai. Namun, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum telah memutuskan konvensi capres bisa diikuti kader atau nonkader Demokrat. "Sudah diumumkan konvensi untuk kader dan eksternal. Media bisa mengikutinya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement