Senin 08 Jul 2013 02:30 WIB

Pemberlakuan Tarif Tol Bali Tunggu Uji Kelayakan

Pembangunan jalan tol di luat Nusadua, Bali
Foto: ROL
Pembangunan jalan tol di luat Nusadua, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemberlakuan besaran tarif jalan tol di atas perairan yang menghubungkan Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua, Bali, masih menunggu uji kelayakan pada 25 Juli mendatang.

"Kalau sudah ada uji kelayakan, nanti baru pengajuan tarif," kata Humas PT Jasa Marga Bali Tol Drajad Hari Suseno di Denpasar, Ahad (7/7).

Menurut dia, uji kelayakan itu akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan pihak kepolisian.  Ia menjelaskan bahwa harga tarif tol akan diputuskan sendiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Sebelumnya, PT Jasa Marga Bali Tol mengajukan besaran tarif sementara, yakni untuk kendaraan roda empat jenis sedan dan jeep sebesar Rp 10.000 dan sepeda motor Rp 4.000. Namun, besaran tarif itu masih bisa berubah sesuai dengan kajian lebih lanjut.

Drajad mengungkapkan bahwa pada uji kelayakan mendatang sejumlah aspek akan menjadi perhatian tiga instansi tersebut, di antaranya kesesuaian jalan tol dengan peraturan, marka jalan, rambu-rambu lalu lintas tol, fasilitas, hingga kekesatan jalan yang tak boleh bergelombang.

Adapun kecepatan angin, lanjut Drajad, hal itu di luar aspek kelayakan tol. "Kalau untuk kecepatan angin itu di luar aspek jalan tol. Nanti ada alat pengukur tersendiri," ucapnya.

Nantinya di jalan tol yang dibangun di atas perairan itu akan ditempatkan tiga alat ukur angin di tiga titik yang terhubung langsung menggunakan sistem komputerisasi. "Begitu ada angin kencang yang membahayakan lalu lintas, otomatis alat itu akan memberitahukan petugas untuk menutup gerbang tol," tambah Drajad.

Sebelumnya, Jasa Marga memperkenalkan jalan tol yang pertama kalinya dibangun di atas laut di Indonesia itu kepada masyarakat luas melalui kegiatan jalan santai dan bersepeda sekaligus edukasi dan pemahaman mengenai lalu lintas jalan tol.

Jalan tol sepanjang 12 kilometer itu rencananya akan diresmikan pada bulan Agustus 2013 sebelum pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik (KTT APEC) Oktober mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement