Ahad 07 Jul 2013 21:10 WIB

Caleg Kurang Mampu Jual Diri

Rep: Hiru Muhammad/ Red: M Irwan Ariefyanto
Sejumlah calon legislatif sedang meneliti daftar caleg di KPU
Foto: Antara
Sejumlah calon legislatif sedang meneliti daftar caleg di KPU

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umumnya para calon anggota legislatif (Caleg) yang hendak maju menjadi anggota legislatif tidak mengenali karakter dirinya. Sehingga saat maju mengikuti pemilihan anggota legislatif kurang mampu menjual diri dan kurang mendapat simpati dari masyarakat yang hendak memilihnya.

Pandangan itu disampaikan Yudhi Ismayadi, National Development Program Director, John Robert Powers di sela diskusi peran reformasi Sumber Daya Manusia (SDM) di perusahaan pemerintahan, Sabtu (7/7). Hal itu terlihat ketika caleg tidak mampu mengungkapkan gagasannya dengan gamblang dan sistematis kepada masyarakat, cara bicara yang kurang simpatik, berpenampilan apa adanya dan sebagian cenderung temperamental." Ini kendala terbesar sehingga mereka tidak bisa ngomong," katanya.

Menurut Yudhi dengan mengenali karakter diri, akan memudahkan saat melakukan sosialisasi. Namun, hal itu membutuhkan pelatihan yang terus menerus. Sehingga seseorang caleg bisa menjadi sosok yang terbuka, namun santun. Sehingga mengundang simpatik orang lain. " Cara santun juga perlu latihan terus menerus," tambahnya.

Pembangunan karakter ini harus terus didengungkan karena akan membentuk integritas kepemimpinan, maupun etika pergaulan yang baik. Apalagi saat ini, masalah sumber daya manusia menjadi problem serius di berbagai lembaga pemerintahan maupun swasta. Terutama sejak era reformasi. Munculnya pemimpin seperti Gubernur DKI, Joko Widodo maupun Dahlan Iskan, merupakan contoh dimana masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang berani, santun, namun memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. "Masyarakat memang membutuhkan pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya," kata Yudhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement