Ahad 07 Jul 2013 17:24 WIB

PT KAI Bantah Keterlambatan Kereta Karena Sistem E-Ticketing

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
 Penumpang melintasi pintu tiket elektronik Kereta Rel Listrik (KRL) saat keluar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (28/6).   (Republika/Prayogi)
Penumpang melintasi pintu tiket elektronik Kereta Rel Listrik (KRL) saat keluar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (28/6). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) membantah, keterlambatan jadwal kedatangan kereta yang kerap terjadi disebabkan oleh sistem e-ticketing. Dirut PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, keterlambatan tersebut disebabkan oleh kereta yang tidak bisa berangkat apabila pintu kereta belum tertutup.

"Sebenarnya penerapan ini tidak membuat terlambat, //enggak// ada hubungannya. Satu-satunya yang menghambat kalau pintu tidak ditutup kereta //enggak// berangkat, karena itu membahayakan penumpang," kata Jonan dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Ahad (7/7).

Menurut Jonan, banyak penumpang commuterline yang dulunya pengguna kereta ekonomi, terbiasa dengan kereta yang pintunya dibiarkan terbuka. Akhirnya, mereka dengan sengaja mengganjal pintu agar tidak tertutup. Padahal, kereta tidak boleh jalan jika pintu belum tertutup. Akibat hal itu, lanjutnya, kereta bisa berhenti hingga 20 menit di satu stasiun.

"Saya sudah instruksi ke petugas, kalau ada yang tertangkap tangan mengganjal pintu harus ditangkap," tambah Jonan.

Sementara itu, Dirut PT KAI Comuter Jabodetabek (KCJ) Tri handoyo dalam kesempatan yang sama mengatakan, akan ada penambahan petugas untuk melakukan penertiban di setiap gerbong. Sejauh ini, kata dia, PT KCJ telah memberikan sanksi hukum pada penumpang yang secara sengaja meganjal pintu.

Sebelumnya, sejumlah penumpang kereta banyak yang mengeluhkan keterlambatan jadwal kedatangan kereta. Misalnya, kereta jurusan Tanah Abang yang dijadwalkan tiba pukul 12.36 belum nampak hingga pukul 12.50.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement