REPUBLIKA.CO.ID, KETOL -- Memasuki hari kelima gempa 6,2 SR di Aceh, hingga Sabtu (6/7) BNPB mencatat jumlah korban meninggal 36 orang. Yaitu sembilan orang di Kabupaten Bener Meriah dan 27 orang di Kabupaten Aceh Tengah. "Delapan orang dinyatakan hilang di Kabupaten Aceh Tengah," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Sabtu (6/7).
Delapan orang yang hilang tersebut diperkirakan terimbun longsor di Desa Serampah Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah. "Gempa menyebabkan longsor sepanjang 500 meter di tepi sungai dengan kedalaman sekitar 100 meter," kata Sutopo.
Sutopo mengungkapkan, 11 rumah dan satu poliklinik hilang tertimbun longsor. Pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Di Kabupaten Bener Meriah, daerah terdampak meliputi lima dari 10 kecamatan yang ada. Akibatnya 23 orang luka berat masih dirawat di rumah sakit. Empat orang dirujuk ke RS Lhokseumawe dan empat orang ke RS Banda Aceh.
Jumlah pengungsi mencapai 3.618 orang dan terdapat 533 rumah rusak berat, 252 rumah rusak ringan, dan enam fasilitas umum rusak. Di Kabupaten Aceh Tengah, daerah yang terdampak 12 kecamatan dari 14 kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah. Kerusakan di Kabupaten Aceh Tengah lebih berat dibandingkan di Kabupaten Bener Meriah. "40 orang masih dirawat di rumah sakit, di mana satu orang dirujuk ke RS Banda Aceh," kata dia.
Data sementara pengungsi 12.505 orang dan 5.516 rumah rusak berat, 2.750 rumah rusak sedang, dan 5.596 rumah rusak ringan. Juga terdapat 557 fasilitas umum rusak seperti puskesmas, sekolah, masjid, mushola dan kantor pemda. Aliran listrik belum sepenuhnya pulih, baru 80 persen. Untuk penanganan darurat tersebut dikerahkan 802 personil TNI, 676 personil Polri, dan ratusan personil dari BNPB, BPBD, Basarnas, PMI, Tagana, RAPI, SKPD, relawan dan lainnya.