REPUBLIKA.CO.ID, KETOL -- Panglima Kodam Iskandar Muda (IM) Mayjend TNI Zahari Siregar meninjau lokasi longsor akibat gempa Selasa (2/7) yang mengguncang Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Bersama Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani, Zahari memastikan kembali berapa jumlah korban meninggal yang belum terevakuasi.
"Data korban selalu berubah. Saya mendapat data korban meninggal ada 35 orang. Dari Bupati Aceh Tengah ada 26 orang," katanya di Desa Serempah Sabtu (6/7).
Menurut Zahari, daerah Desa Serempah memang tidak bisa dijadikan hunian lagi. Berdasarkan informasi yang didapatnya bahwa konstruksi tanah Desa Serempah yang berongga merupakan kumpulan tanah erupsi Gunung Burni Telong yang berada 10 km dari Desa Serempah.
"Banyak masyarakat yang tidak mengerti dan tidak tahu akan hal itu," tuturnya.
Ia pun mengatakan Gunung Burni Telong pernah meletus pada tahun 1918 dan dengan siklusnya 100 tahun sekali diperkirakan akan meletus kembali tahun 2018. "Desa Serempah ini memang tidak layak jadi tempat huni. Lihat sekeliling ini tanah berongga dan ada gunung yang aktif," katanya.
Karena itu, ia menyarankan kepada pemda setempat agar merelokasi masyarakat Desa Serempah dan sekitarnya ke tempat yang lebih aman. "Mutlak ini harus direlokasi. Kemana mereka pindah itu urusan pemda," katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Bener Meriah Ruslan Abdul Gani mengatakan mengenai relokasi pihaknya menunggu hasil analisis ahli geologi yang saat ini sudah turun memantau kondisi tanah di Kabupaten Bener Meriah.
"Sudah dua hari ahli geologi dari pemerintah pusat datang untuk menganaliisis. Jika menurut mereka warga harus pindah ya kami relokasi," ujarnya.