Jumat 05 Jul 2013 14:48 WIB

Pedagang Ayam di Bandung Mogok Jualan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Jelang Ramadhan harga daging ayam meroket
Foto: Agus Bebeng/Antara
Jelang Ramadhan harga daging ayam meroket

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ibu rumah tangga yang ada di Bandung, mengeluh karena kesulitan mencari daging ayam. Sebab, pedagang pasar di semua pasar di Kota Bandung, mogok berjualan. Tak satu pun pedagang ayam, terlihat menggelar jualannya.

Berdasarkan pantauan Republika, pedagang ayam yang mogok berjualan di antaranya di Pasar Cicadas, Pasar Kosambi, dan Pasar Kiaracondong. Karena tidak ada ayam, banyak konsumen yang beralih membeli daging sapi.

"Saya sampai keliling-keliling cari ayam, tak satu pun ada pedagang berjualan," ujar seorang ibu rumah tangga, Ida Zubaedah kepada Republika, Jumat (5/7).

Ida menyayangkan kosongnya ayam di sejumlah pasar. Sebab, ia sangat membutuhkan daging ayam dalam jumlah banyak untuk acara syukuran yang akan digelarnya. "Ya terpaksa, nggak ada ayam saya jadi beli daging sapi," katanya.

Namun, menurut Ida, saat membeli daging sapi, lagi-lagi ia kesulitan membeli dalam jumlah banyak. Sehingga, Ia harus berkeliling ke beberapa pasar membeli daging.

"Ya susah juga, semua ibu rumah tangga punya pikiran yang sama seperti saya. Nggak ada, daging beralih ke sapi tapi stoknya nggak ada," kata Ida.

Sama seperti Ida, Ibu rumah tangga warga Jl Laswi, Maya Ismaya mengeluh kosongnya ayam di pasar. Apalagi, tak lama lagi akan menghadapi bulan puasa.

Ia berharap, apa pun masalahnya segera diselesaikan jadi pedagang ayam bisa berjualan lagi. "Kan udah tradisi kalau munggahan ada opor ayam. Kalau nggak ada, sepertinya ada yang kurang," katanya.

Para pedagang ayam di pasar tradisional se-Jawa Barat mengancam akan melakukan aksi mogok berjualan. Aksi itu dilakukan, karena harga daging ayam saat ini terlampau tinggi. Bahkan, dinilai sudah tidak irasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement