Kamis 04 Jul 2013 20:03 WIB

Kasus Flu Burung pada Unggas Masih Berlangsung di DIY

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Petugas memusnahkan unggas yang terjangkit flu burung
Foto: Antara
Petugas memusnahkan unggas yang terjangkit flu burung

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Infeksi Flu Burung pada unggas di seluruh wilayah DIY masih terus berlangsung. di seluruh wilayah di DIY. Meski kejadiannya tidak terlalu banyak yakni sekitar 100-120 kasus per minggu.

Informasi itu dikemukakan Koordinator Local Disease Control Center (LDCC) Dinas Pertanian DIY Tri Wahana pada Republika, Kamis (4/7). Menurut dia Flu Burung yang ada di DIY selama ini masih tipe H5N1 dan menyerang hampir pada semua jenis unggas seperti ayam kampung, itik hingga itik turi. Sumber penularan tetap berasal dari pasar.

Dia mengakui angka kejadian Flu Burung di DIY relatif kecil karena masyarakat sudah semakin tahu dan segera melakukan pemutusan rantai penularan. ''Kalau ditemukan ada unggas sakit langsung dipotong,''kata dia.

Hanya saja, dia menambahkan, unggas yang dipotong tersebut tetap dikonsumsi dan kadang pembuangan limbah unggas yang sakit masih belum tuntas. Seharusnya limbah unggas dikubur atau dibakar.

''Kalau pembungan limbah unggas yang sakit karena flu burung tindak tuntas, maka bisa menyebarkan virus Flu Burung melalui limbah,'' ungkap Tri.

Masyarakat, imbuhnya  kadang tidak langsung melaporkan adanya kematian unggas ke Dinas Peternakan kabupaten/kota atau ke LDCC. ''Sehingga kami kadang terlambat dalam melakukan pemeriksaan,''tuturnya.

Karena itu dia mengimbau kepada masyarakat apabila mengetahui ada unggas yang mati mendadak di wilayahnya segera lapor, paling lambat tiga hari setelah kejadian. ''Dari catatan kami setelah dua minggu dan bahkan satu bulan ada kasus kematian unggas di wilayahnya, masyarakat baru lapor,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement