REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Hanura, Fuad Bawazier bereaksi keras terhadap deklrasi capres dan cawapres Wiranto-Hary Tanoesudibjo. Fuad mengatakan deklarasi ini dilakukan sepihak dan tiba-tiba tanpa sepengetahuan seluruh kader.
"Ini ngawur. Masa deklarasi Selasa (2/7) tapi pemberitahuan Senin (1/7) malam. Via sms pula," kata Fuad saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (3/7).
Seyogyanya penetapan Hary Tanoe sebagai cawapres dilakukan lewat rapat tertinggi partai. Hal ini karena menurut Fuad, penetapan cawapres merupakan salah satu kebijakan politik partai yang penting. "Rapimnas 2011 kita baru putuskan capres. Bukan cawapres," ujar Fuad.
Fuad mengatakan penetapan Hary Tanoe sebagai cawapres bakal menimbulkan friksi negatif di internal Hanura. Pasalnya banyak kader-kader yang tidak setuju dengan mekanisme penetapan Hary Tanoe yang tiba-tiba.
Hanya saja, kata Fuad, para kader itu tidak berani mengungkapkan perasaan mereka ke publik. "Akan banyak resistensi. Tunggu saja nanti," kata salah satu pendiri Hanura ini.