REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan satelit pemantau cuaca dan panas bumi (NOAA) kembali mendeteksi pertumbuhan titik api di Riau meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Sebelumnya hanya ada tujuh titik dan sekarang meningkat jadi 14," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Warih Budi Lestari kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Data BMKG menyebutkan, tujuh titik kebakaran lahan sebelumnya (Selasa 2/7 pagi) berada di Kabupaten Rokan Hilir tiga titik, kemudian Indragiri Hulu (1 titik), serta Siak (2) dan Bengkalis ada sebanyak 1 titik.
Sementara pada Rabu (3/7) pagi, titik panas yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran lahan bertambah menjadi 14 titik yang berada di Kabupaten Bengkalis (4 titik), Rokan Hulu (4), Rokan Hilir (3), serta Siak (3).
Hasil operasi udara dan darat oleh tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan melibatkan TNI/Polri serta masyarakat peduli api dari Manggala Agni pada Selasa (2/7) telah berhasil memadamkan sejumlah titik kebakaran lahan, terutama untuk wilayah Indragiri Hulu.
"Upaya pemadaman masih terus dilakukan namun polanya kali ini berbeda. Hanya mengerahkan kekuatan dari jalur darat. Sementara udara hanya melakukan survei dan sesekali saja melakukan 'water bombing'," kata juru bicara BNPB, Dr Agus Wibowo.