Rabu 03 Jul 2013 13:43 WIB

Presiden: Jauhkan Guru Dari Politik Praktis

Presiden SBY
Foto: biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan agar para guru dijauhkan dari politik praktis agar tidak mengganggu kinerja dan profesionalitas para pendidik.

"Saya ingatkan agar para guru, kepala sekolah, pejabat dinas pendidikan, menjauhkan diri dari politik praktis, jangan libatkan diri dalam pilkada, dalam arti menjadi tim sukses dan sana dan sini, guru-guru akan bingung," kata Presiden Yudhoyono dalam pembukaan Kongres PGRI XXI dan Kongres Guru Indonesia 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu.

Presiden mengatakan, pemilihan kepala daerah seringkali digunakan menjadi ajang untuk memaksa sejumlah pejabat bidang pendidikan atau guru untuk menjadi tim sukses.

Dirinya telah mendapatkan sejumlah laporan terjadinya pemaksaan terhadap guru untuk menjadi tim sukses.

Untuk itu, Presiden menegaskan bila ada guru yang dipaksa jadi tim sukses dan bila tidak mau akan dimutasi, atau mendapatkan perlakuan tidak adil karena pilihannya dalam pilkada, diminta melaporkan hal itu kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri dan ditembuskan kepadanya .

"Ini tidak boleh terjadi. Hari ini saya sampaikan kepada para guru, sahabat-sahabat saya di seluruh Indonesia kalau mengalami nasib seperti itu, lapor ke Mendikbud, Mendagri tembuskan ke saya, tapi jangan fitnah, faktual setelah melapor berikan konferensi pers bahwa ada perlakuan yang tidak benar, sekali lagi itu fakta dan bukan fitnah tentunya," katanya.

Presiden menambahkan, jangan sampai guru menjadi korban dari politik praktis. Hal ini mengingat peran dan tugas guru yang strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement