REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Antrean panjang di loket tiket terlihat pada hari pertama pemberlakuan tarif progresif dan e-ticketing Commuter Line, Senin (7/1). Bahkan, antrean sampai mengular hingga keluar stasiun.
"Waduh amburadul ini. Ngantre tiketnya lama, saya dari pagi. Kelamaan ini kayak BLSM ngantrenya," keluh Hamdan, calon penumpang di Stasiun Depok Baru yang hendak berangkat kerja ke Manggarai.
Calon penumpang lainnya, Ratna Julianingsih (22), berpendapat, selain sistem antrean menuju loket yang tidak efektif, antrean juga terhambat akibat mesin tiket elektronik (e-gate) yang berfungsi belum optimal.
"Ini antrenya sih panjang banget. Terus mesinnya juga suka macet. Bikin kita telat," kata Ratna yang baru turun di Stasiun Depok Baru dari Stasiun Bogor, Senin (1/7).
Petugas yang menjaga e-gate di Stasiun Depok Baru, Koswara mengatakan, antrean panjang terjadi sejak pagi. Menurutnya, mesin e-gate berfungsi dengan baik. "Macet kalau penumpang buru-buru. Terus ada penumpang yang masih awam juga kan, yang sudah tua," kata Koswara.
Namun, bagai penumpang yang tidak sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja atau tidak terburu-buru, biasanya dapat maklum dengan kondisi antrean yang panjang. "Bagus kok malah ini (sistem e-ticketing). Ini kan permulaan ya, nanti juga lancar karena terbiasa kan nanti," kata Dewi Agung, calon penumpang di Stasiun Universitas Indonesia (UI), Depok.