REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 300 pecandu narkoba di DKI Jakarta melakukan pengobatan massal. Pengobatan massal tersebut di antaranya dengan tes urine dan darah.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar mengatakan kegiatan yang diselenggarakan Deputi Bidang Rehabilitasi BNN tersebut akan memfasilitasi pecandu untuk mendapatkan layanan kesehatan dan akses rehabilitasi.
"Jika ditemukan penyakit penyerta akibat penyalahgunaan narkoba, mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan lanjutan," ujarnya di Balai Kota, Ahad (30/6).
Tes urine yang hari ini dilaksanakan dapat diketahui hasilnya pada hari yang sama. Tes dan konsultasi yang bertempat di Aula Bappeda Pemprov DKI Jakarta diselenggarakan secara gratis.
Anang mengatakan perlu ada perhatian khusus terhadap pecandu. Karena pada 2008 hingga 2011 jumlah penyalah guna di DKI Jakarta mengalami peningkatan dari 4,1 persen menjadi 7 persen.
Saat ini jumlah penyalah guna Narkoba sebanyak 491 ribu. Sehingga DKI Jakarta menjadi urutan pertama dari 33 provinsi dengan penyalah guna terbanyak.
Pengguna terbanyak saat ini 63 persen memakai ganja, 20 persen pemakai shabu dan 13 persen pemakai ekstasi. Selain BNN, Pemprov dan masyarakat pun berperan penting untuk memotivasi pecandu dalam mengakses layanan rehabilitasi yang disediakan pemerintah.