Ahad 30 Jun 2013 00:50 WIB

Banjir Bandang Rendam Lima Desa di Trenggalek

banjir ilustrasi
Foto: antara
banjir ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Banjir bandang merendam ribuan rumah di lima desa, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu. Banjir mulai melanda sejumlah kawasan dataran rendah tersebut sekitar pukul 18.30 WIB.

Hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut. Belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa bencana tersebut.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto mengatakan, banjir tersebut terjadi di Desa Tasikmadu, Prigi, Margomulyo, Sawahan dan Karanggandu dengan ketinggian lebih dari satu meter.

"Khusus untuk wilayah Kecamatan Watulimo, informasi sementara yang masuk ke BPBD baru lima desa itu. Sebagai gambaran, di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Watulimo saat ini ketinggian air mencapai dada orang dewasa, sedangkan untuk Munjungan kami masih menunggu kabar," katanya.

Menurutnya, banjir yang terjadi di dua kecamatan tersebut terjadi sejak pukul 18.30 WIB, setelah wilayah pesisir selatan Trenggalek itu diguyur hujan lebat selama lebih dari lima jam.

Bahkan hingga kini hujan masih terus terjadi, BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk waspada, karena ketinggian air diprediksi masih terus bertambah. "Ini bukan banjir rob (luapan air laut), tapi murni akibat tingginya curah hujan serta luapan sungai yang ada di sekitar Kecamatan Watulimo dan Munjungan," ujarnya.

Terkait kondisi tersebut sejumlah anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD dan Satpol PP Trenggalek langsung diterjunkan ke lokasi bencana guna melakukan pemantauan dan melaksanakan langkah tanggap dadurat.

"Ini tadi sedikit kesulitan mengumpulkan teman-teman BPBD, karena bertepatan dengan hari libur, sehingga ada yang di Kediri, Surabaya, dan lain sebagainya. Namun beberapa petugas sudah menuju ke lokasi dan yang lain menyusul," jelas Suprapto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement