Sabtu 29 Jun 2013 19:50 WIB

Monorail Dilanjutkan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Mansyur Faqih
Tiang-tiang penyangga monorail terbengkalai akibat proyek terhenti
Foto: Adi Pontoh
Tiang-tiang penyangga monorail terbengkalai akibat proyek terhenti

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- PT Jakarta Monorail melakukan penandatanganan kerja sama dengan konsorsium dalam proyek Jakarta Monorail. Ketua Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Hatta Rajasa bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi saksi dalam penandatanganan oleh tujuh rekanan PT JM tersebut.

Acara tersebut juga dihadiri duta besar asal perusahaan berasal. Seperti duta besar Jerman, Singapura, Cina, dan konsuler perekonomian Thailand.

Direktur Utama Ortus Holding Edward S Soeryadjaya mengatakan MoU ini diharapkan dapat melanjutkan proyek yang sempat terhenti sejak 2008. Investor dari PT JM tersebut pun optimis pembangunan mode transportasi massal ini dapat berjalan dengan lancar. 

Dia berharap pembangunan monorail menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan yng dialami oleh 20,7 juta orang yang bermobilisasi keluar-masuk DKI Jakarta. "Setiap tahunnya kendaraan di Jakarta meningkat hingga 11 persen," ujarnya di Balai Kota, Sabtu (29/6).

Setelah penandatanganan, ia berencana untuk studi visibiltas dari rute yang diajukan. Tujuannya, untuk memastikan metode yang sesuai untuk pembangunan dan penerapan proyek monorail.

Direktur Utama PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur mengatakan tujuh perusahaan yang bergabung dengan konsorsium yaitu, Bangkok Mass Transit System public company Limited (BTS), Changchun Railway Vehicle Corporation (CNR), China Communications Constructions Company Limited (CCCC), Indosat, Singapore Technologies Electronics Limited  (STE), Singapura Mass Rapid Transportation (SMRT) International PTe Ltd, TUV Rheinland Limited.

Dua konsultan yang diajak kerja sama dalam pembangunan ini adalah SMRT dan TUV Rheinland Limited. "TUV sebagai konsultan kami karena mereka pernah menjadi sertifikator railway terbesar di dunia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement