Sabtu 29 Jun 2013 16:57 WIB

Polri: Tak Mudah Ledakkan Dinamit yang Hilang

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dinamit. Ilustrasi
Foto: media.rendip.external
Dinamit. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepolisian masih mengusut keberadaan 250 batang dinamit milik sebuah perusahaan tambang yang hilang saat proses pengiriman pada Kamis (26/6) lalu.

Meski belum dapat dipastikan apakah dinamit seberat total 5 Kg itu hilang atau keliru dalam penghitungan saat tiba di lokasi pengiriman, polisi enggan berspekulasi dan tetap melakukan penelusuran.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Brigjen Ronny F Sompie menjelaskan, pada dasarnya ratusan dinamit yang hilang ini memiliki probabilitas rendah untuk disalahgunakan. Pasalnya, dinamit-dinamit tersebut raib tanpa disertai alat pemicu ledaknya.

“Dinamit ialah peledak yang khas, hanya berfungsi bila ada detonatornya (alat picu ledak). Dan sampai saat ini diketahui detonatornya tidak ikut hilang karena ada dalam wadah yang berbeda saat pengiriman,” kata Ronny, di Jakarta Sabtu (29/6).

Perwira berbintang satu ini menjelaskan, tidaklah mudah meledakkan dinamit tersebut jika ada pihak hendak menyalahgunakan dinamit. Meski dibakar, dinamit itu tidak akan meledak.

Dari keterangan yang didapatkan sejauh ini pun, dikatakannya dinamit yang peruntukannya digunakan membuka lahan tambang ini berdaya ledak rendah. “Tapi biar demikian, petugas dari jajaran Polda Jawa Barat (Jabar) dan Polda Metro Jaya terus melakukan penyedlikan dibantu Densus 88,” ujar Ronny.

 Dihubungi terpisah, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius mengatakan, penyelidikan terhadap menghilangnya ratusan dinamit ini terus diselidiki beriringan dengan proses pengujian. Pengujian yang Suhardi maksud adalah, fakta dibalik kabar hilangnya dinamit-dinamit ini benar atau tidak dicuri.

Dia menilai, kepolisian perlu menyelidiki lebih lanjut dan tidak bisa lantas percaya bahwa alat peledak berbentuk pipa tersebut hilang akibat ulah pihak luar atau pencuri.

“Semua dugaan tentu harus diuji satu persatu, termasuk dengan kemungkinan adanya ‘permainan’ atas hilangnya dinamit kemarin,” kata mantan Kadiv Humas Polri ini Sabtu (29/6) ketika dihubungi dari Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement