Sabtu 29 Jun 2013 12:11 WIB

SBY Sindir Partai yang Tak Setia

Rep: Esthi Maharani/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: energitoday.com
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyindir partai politik yang tidak setia pada pemerintah. Ketidaksetiaan itu diperlihatkan dengan sikap partai yang balik badan ketika pemerintah mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan penuh resiko. Partai tersebut justru menghantam pemerintah.

Menurutnya, ada partai yang hanya ingin dianggap pro rakyat sehingga bisa mendapatkan dukungan di pemilu mendatang. Meski tak menyebut secara spesifik nama partai politiknya, SBY membandingkan loyalitas partai tersebut dengan PD.

“Partai Demokrat memiliki keyakinan dan pemahaman apa yang dilaksanakan pemerintah ini adalah untuk kepentingan yang lebih besar, bukan politik yang ingin dianggap yang pro rakyat dengan imbalan dukungan pemilu nanti,” katanya saat membuka rapat koordinasi nasional (rakornas), Sabtu (29/6).

Tak hanya itu, sindiran SBY juga terhadap partai yang mendorong kebijakan kenaikan harga BBM tetapi justru menolak pembagian BLSM. Menurutnya, politik memang dinamis dan terkadang ada politik yang berusaha menjebak. “Kita didorong untuk menaikan harga BBM tetapi menolak pembagian BLSM,” katanya.

SBY pun membandingkan loyalitas tersebut dengan partainya sendiri yakni PD. SBY mengklaim, PD menjadi partai yang tampil paling depan untuk selalu mendukung pemerintah. Menurutnya, PD telah berkorban dan berani ambil resiko dengan mempraktikan politik yang tidak didasarkan untung rugi saja.

“Dalam kapasitas saya sebagai kepala negara dan kepala pemerintah, saya wajib ucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat. Terima kasih atas kesetiaan, dukungan yang penuh dan kesediannya untuk pasang badan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement