REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masjid Raya di DI Yogyakarta, Masjid Gedhe Kauman, menganggarkan sekitar Rp 225 juta khusus untuk tajil (makanan untuk berbuka puasa). Kalau anggaran seluruhnya untuk kegiatan Ramadhan sekitar Rp 250 juta.
''Jadi untuk tajil saja sekitar 90 persen dari seluruh anggaran kegiatan Ramadhan,'' kata Bendahara Takmir Masjid Gedhe Kauman Rohib Winastuan pada Republika. ''Sampai sekarang uang memang belum terkumpul. Tapi biasanya akan berdatangan pada saat menjelang dan selama bulan Ramadhan serta diambilkan dari kotak sumbangan di Masjid Gedhe Kauman selama bulan Ramadhan,''ungkap dia.
Khusus untuk tajil, setiap hari Kamis jenisnya berupa gulai kambing yang merupakan salah satu ciri khas menu Masjid Gedhe Kauman, sudah ada lima donatur untuk lima kali tajil. ''Karena Kamisnya ada ada empat kali, maka yang satu menu gulai kambing sisanya akan dialihkan ke hari lain,'' kata Pengelola Kantor Takmir Masjid Gedhe Kauman Waslan Amslam menambahkan.
Adanya kenaikan harga BBM ternyata berpengaruh terhadap anggaran tajil di Masjid Gedhe Kauman. Sebetulnya pada 16 Juni, setelah dilakukan penyeleksian katering yang akan menyediakan tajil sudah disepakati anggaran per porsi untuk tajil gulai kambing Rp Rp 7.500 per porsi, sedangkan untuk tajil di selain gulai kambing Rp 6.000 per porsi.
''Ternyata pada 22 Juni harga BBM naik. Akhirnya kami melakukan rapat dan memutuskan ada tambahan anggaran untuk tajil, yakni Rp 10.00 per porsi,''jelas Rohib. Akhirnya disepakati untuk tajil gulai kambing menjadi Rp 8.500 dan tajil non gulai kambing Rp 7000 per porsi. Karena setelah BBM naik, harga bahan kebutuhan pokok meningkat tajam.