Jumat 28 Jun 2013 18:42 WIB

Standar Pengiriman Truk Muatan Dinamit Sudah Sesuai

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Djibril Muhammad
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto
Foto: ANTARA
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hilangnya 250 batang dinamit beserta detonatornya disepanjang perjalanan anatara Subang, Jawa Barat dan Cigudeg, Bogor, (27/6) lalu, masih menjadi misteri.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihak kepolisian masih giat melakukan penyisiran dan razia kendaraan. Diketahui, dinamit-dinamit yang hilang tersebut tersimpan dalam dua kardus yang berjumlah 250.

Awalnya dinamit tersebut dikirim PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) sebagai distributor yang berlokasi di Subang kepada PT Batu Sarana Persada di Bogor. Kedua perusahaan tersebut sudah mengantongi izin untuk menggunakan maupun menyimpannya.

Barang hulu ledak itu dikirim pada (26/6) sekitar pukul 14.00 WIB dengan empat truk 'colt diesel' dan dinamitnya hanya ditutupi terpal.

Kemudian, sesampainya di lokasi tujuan di Cigudeg, Bogor, pihak penerima menemukan ada kekurangan sebanyak dua kardus setelah dilakukan pengecekan. Dalam pemeriksaan barang tersebut, ditemukan sobeknya terpal yang menutupi dinamit tersebut.

Namun, Menurut Rikwanto, pengantaran barang oleh empat truk yang hanya menggunakan terpal di atas bak-nya sudah sesuai standar pengoperasian (SOP) pengiriman barang berjenis hulu ledak. "Pengiriman dan truknya sudah sesuai standar," katanya, Jumat (28/6).

Rikwanto mengatakan, dari awal perjalanan seperti perizinian sudah masuk dalam tahapan resmi dan standar. Justru yang dipermasalahkan adalah kurang optimalnya peran Brimob di lapangan yang melakukan pengawalan terhadap truk-truk tersebut.

Padahal dalam satu truk bermuatan hulu ledak tersebut terdapat satu orang Brimob yang menjaga. "Kita akui pengawalan kurang optimal," katanya.

Rikwanto melanjutkan, perlu ada revisi kembali terkait jumlah personel pengawalan pengiriman barang hulu ledak tersebut sehingga tidak terulang dikemudian hari. Untuk teknisnya seperti apa, Rikwanto mengatakan, akan dirapatkan pihak kepolisian.

Sampai saat ini pihak kepolisian terus melakukan penyisiran di sepanjang perjalanan truk pengangkut dinamit mulai dari Subang sampai Bogor. Rutenya ialah Subang - Marunda - Serpong - Bogor, dan pihak kepolisian sudah menjadikan sepanjang jalur tersebut sebagai Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari kasus ini sudah ada penambahan Polres yang ikut membantu pengungkapan kasus hilangnya 250 batang dinamit beserta detonatornya. "Ya dari Polresta Tangerang juga ikut menyisir daerah Serpong," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement