REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Semua PNS di Jabar, bebas untuk berinovasi dan berkreativitas. Sebab, menurut Wagub Jabar, Deddy Mizwar, di bawah kepemimpinannya, semua PNS di lingkungan Pemprov Jabar akan diberi ruang yang seluas-luasnya untuk berinovasi.
"Saya sedang merumuskan bagaimana caranya merangsang PNS untuk berkreativitas dan inovasi. Makanya, akan kami beri ruang," ujar Deddy Mizwar usai Kunjungan ke Kantor Badan Kepegawaian Daerah, Jumat (28/6).
Menurut Deddy, ruang kreativitas PNS harus dibuka agar penelitian dan hasil kerja mereka bisa diaplikasikan. Jangan sampai, kerja keras mereka nantinya hanya menjadi arsip yang menumpuk di perpustakaan.
"Sesuatu yang sudah dilakukan mereka, harus diberi ruang. Saya pun akan memberi reward pada mereka yang akan melakukan penelitian," katanya.
Deddy menjelaskan, setiap tahun Pemprov Jabar akan mengaplikasikan lima atau enam hasil penelitian PNS tersebut. Tentunya, penelitian yang akan dikembangkan tersebut diambil dari semua PNS di segala bidang.
"Ya, mungkin nanti diseleksi dari semua bagian. Yang jelas, mulai tahun depan harapannya lima atau enam, ide PNS bisa diaplikasikan," kata Deddy.
Deddy mengatakan, dari hasil kunjungannya ke BKD Jabar, Ia memperoleh pencerahan tentang sistem kepegawaian. Ternyata, di Jabar sistem pembinaan, sistem kontrol dan pengawasan sudah berjalan dengan komputerisasi. Sehingga, reward dan punishment-nya bisa dilakukan dengan adil.
"Itu yang penting kan dengan sistem komputer semua terekam dan termonitor, bagaimana kedisplinan, kinerja. Kalau dulu, hanya di ingat-ingat saja," katanya.
Dengan sistem komputerisasi, kata dia, proses kenaikan pangkat, mutasi, dan promosi jabatan kopetensinya bisa dipertanggung-jawabkan. Sebab, kualifikasi semua pegawai sudah jelas. 'Kalau dulu, susah tumpang tindih sekarang lebih baik. Kualifikasi pegawai, terekam semua," katanya.
Deddy mengaku, sangat kagum dan memuji sistem pengelolaan pegawai yang ada di BKD Provinsi Jabar. Sebab, sudah sangat canggih. Bahkan, mungkin sistem kepegawaian di BKD Jabar paling tercanggih kalau dibandingkan dengan daerah lain.
"Pembuatan sistem pengelolaan pegawai ini, baru berjalan tiga tahun. Tapi, sudah sangat baik mengelola 13.409 pegawai," kata Deddy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika